Senin, 26 Februari 2018

Expository II

Nama                         : Ester
Semester                    : VI (Enam)
Mata Kuliah             : Homiletika III
Dosen Pembimbing  : Pdt. Engki Apui, M.Th.

Nast         : Efesus 4 : 17-32
Tema      : Manusia Baru
 Intro       :
                Segala sesuatu dapat dikatakan baru hanya apabila ada ciri khas tertentu yang meyakinkan bahwa itu adalah sesuatu yang benar-benar baru atau benar-benar telah diperbaharui. Misalnya, seseorang yang mengaku sudah mandi namun masih memakai pakaian yang ia kenakan sebelum ia mandi dan keadaan tubuhnya juga masih sama kusam serta terlihat masih kotor persis seperti sebelum ia mandi tentu saja tidak ada orang yang akan percaya bahwa ia telah mandi dan telah membersihkan tubuhnya atau memperbaruhi aroma yang ada pada tubuhnya. Demikian juga kehidupan kita, kita hanya layak disebut sebagai manusia baru jika ada sifat yang kita tunjukkan secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari yang menandakan bahwa kita telah menjadi manusia baru tidak sekedar melalui kata-kata tapi benar-benar kita tunjukkan dalam praktek hidup kita sehari-hari. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kita akan melihat bagaimana seharusnya kehidupan orang yang layak disebut sebagai manusia baru.
Proposisi :  Kehidupan orang yang layak disebut sebagai manusia baru:
MP           :
       I.            Tidak lagi hidup sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah (17-19) :
-          Pikirannya sia-sia. (17)
-          Pengertiannya gelap. (18)
-          Hidupnya jauh dari persekutuan dengan Allah. (18)
-          Kebodohan dan kedegilan menguasai hatinya. (18)
-          Perasaannya telah tumpul. (19)
-          Menyerahkan dirinya kepada hawa nafsu. (19)
-          Mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. (19)
    II.            Hidup sebagai orang yang telah mengenal Kristus (20-32) :
-            Telah Mendengar tentang Dia. (21)
-            Menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. (21)
-            Harus menanggalkan manusia lama. (22)
-            Dibaharui di dalam roh dan pikiran. (23)
-            Mengenakan manusia baru. (24)
-            Telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. (24)
-            Berkata benar seorang kepada yang lain (25)
-            Tidak berbuat dosa saat menjadi marah (26)
-            Tidak membiarkan matahari terbenam, sebelum padam amarahnya. (26)
-            Tidak memberi  kesempatan kepada Iblis. (26)
-     Orang yang mencuri, tidak boleh mencuri lagi, tetapi berkerja keras agar dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan dari hasil pekerjaannya. (28)
-            Tidak ada perkataan kotor yang keluar dari mulut. (29)
-                 Memakai perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (29)
-            Tidak mendukakan Roh Kudus Allah. (30)
-            Membuang sifat-sifat yang tidak berkenan dihadapan Allah: (31)
Ø  Segala kepahitan
Ø  Kegeraman
Ø  Kemarahan
Ø  Pertikaian
Ø  Fitnah
Ø  Dusta
Ø  Segala kejahatan.
-            Ramah seorang terhadap yang lain. (32)
-            Penuh kasih mesra. (32)

-          Saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni. (32)

Jadilah Manusia yang terus dibaharui dari hari kehari ke arah yang positif,  be Better than Before.
Sekian, God Bless..

Sharing singkat.


Hallo, Malam ini saya ingin membagikan sedikit dari sebuah realita hidup bagi semua yang memperhatikan blog saya. 
Realita hidup ini adalah pengalaman dari perjalanan hidup saya sendiri. yang ingin saya katakan ialah, Teruslah berjuang. karena hidup ini tentang perjuangan. jika kamu berhenti berjuang maka, kamu akan tertinggal sedangkan dunia akan terus berputar dengan lajunya tanpa mu, lalu kamu mau jadi apa? sekalipun dalam perjuangan kita sering kali kita gagal bahkan merasa segagal-gagalnya, tidak jarang saya mengalami itu, bahkan terkadang tidak ada kata lagi yang mampu saya ucapkan sangking kecewa dan gagalnya saya untuk mencapai target saya dan komit dengan komitemen saya adakalahnya saya ingin menyerah bahkan ingin memnbiarkan hidup saya menjadi lebih buruk dari kegegalan saya hari ini ibaratnya " Sudah terlanjur basah mandi aja sekalian" artinya sudah terlanjur salah dan gagal hancurkan aja sekalian dan saya sadar kata itu sesungguhnya saya keluarkan dalam  ketidak berdayaan saya. Tapi saya bersyukur, dalam ketidakberdayaan saya, saya sadar, saya punya Allah yang masih mau menerima saya,  tidak peduli sebarapa sering saya mengingkari janji saya, seberapa sering saya tidak setia tapi Dia tetap setia terbukti didalam keterpurukkan saya Dia kembali menguatkan saya dan mengajarkan saya untuk kembali melangkah meneruskan impian saya. Sekalipun hari ini, saya belum menjadi siapa-siapa, tapi selama saya berusaha untuk setia dan tetap berjuang saya yakin Tuhan tidak tinggal diam dan akan memakai hidup saya sehebat dan seindah rencana-Nya. Yang terpenting, jangan pernah menyerah, jangan pernah berhenti berdoa, terus berjuang dengan optimis, apapun impian mu yakinlah bahwa kelak kamu akan menjadi siapa kamu yang sedang kamu pikirkan dalam impian mu saat ini, meskipun dalam meraihnya Tuhan tidak pernah janji bahwa langit akan selalu biru, jalan tidak akan selalu rata, tapi Ia berjanji akan meberikan kekuatan "Yesaya 40: 29  Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." Entah berapa sering kamu akan merasa gagal, jatuh, terpeleset kecewa dan sebagainya tapi satuhal yang pasti saat kamu masih terus bangkit dan optimis , sesungguhnya kamu belum gagal. kamu hanya akan benar-benar gagal ketika kamu jatuh tergeletak dan tidak mau bangkit lagi. Kebanyakan orang gagal, ketika mereka tinggal selangkah lagi mendekati titik kesuksesan tapi mereka tidak menyadari itu. Oleh karena itu berjuanglah selama masih kuat, masih muda teruslah berkarya! Ingat, masa muda hanya sekali.
 Semangattttt!!
Ingat, Hati yang gembira adalah obat yang manjur!!
tapi semangat yang patah mengeringan tulang ( sedih amet :(  )
Semangatt.. 
Salam Anak Muda.
God Bless
Imanuel.

x

Kamis, 01 Februari 2018

makalah "KeTritunggalan Allah"

BAB I
PENDAHULUAN
     A.      Latar Belakang
Memahami akan Kemahakuasaan Allah yang esa dalam eksistensinya sebagai Allah Tri Tunggal adalah hal yang sangat penting dalam pokok pengajaran Iman kristen karena hal ini sangat sering menjadi bahan bagi orang yang diluar Kristen untuk menyerang orang Kristen dengan mengatakan bahwa orang yang beragama Kristen menyembah tiga Allah dan hal itu tentu dipandang salah oleh semua agama karena beranggapan bahwa orang kristen menyembah lebih dari satu Allah.
Oleh sebab itu kita perlu memahami akan ketritunggalan Allah karena dengan memiliki pemahaman yang benar akan Allah maka orang percaya diharapkan dapat menjadi semkin teguh didalam iman kepercayaan kepada Yesus Kristus dan tidak mudah digoyahkan oleh apapun.
Allah Tri tunggal tidak berarti bahwa Allah yang dipecayai oleh orang Kristen itu ada tiga. Tetapi adanya istilah Allah Tritunggal atau Trinitas hanyalah untuk menjelaskan bahwa didalam diri Allah itu sendiri (yang tunggal) terdapat tiga oknum yang ilahi yang memiliki peranan masing-masing dan tujuannya semata-mata untuk menyelamatkan, menebus dan membebaskan manusia dari cengkraman dosa yang akan membawa manusia kedalam maut itulah bukti dari kemahkuasaan Allah. Tentunya kemahakuasaan Allah yang tidak terbatas ini tidak akan bisa dipahami oleh pikiran manusia yang terbatas.
B.       Rumusan Masalah
I.      Apa bukti dari ke Tri-tunggalan Allah ?
II.     Bagaimana Peranan Allah Tri tunggal dalam kehidupan orang percaya?
III.     Apa tujuan Allah bagi manusia melalui ke Tri-tunggalan-Nya?
BAB II
KAJIAN TEORI
TENTANG EKSISTENSI ALLAH SEBAGAI ALLAH TRI TUNGGAL     
   Arti Istilah Trinitas / Allah Tri tunggal
                 Trinitas adalah keberadaan Allah Tritunggal didalam Allah, Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh kudus. Trinitas mula-mula dipakai dalam bentuk bahasa Yunani Trias oleh Theofilus dari antiokia; bentuk latin trinitas kemudian dipakai oleh tertullianus. Istilah Trinitas dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa didalam oknum Allah yang esa terdapat tiga pembedaan pribadi yang kekal yang masing-masing dikenal dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.[1] Trinitas merupakan suatu misteri atau rahasia yang diakui oleh semua orang karena tidak ada satu hal pun yang sebanding dengan hal itu diatas bumi ini oleh sebab itu, intelek manusia tidak mampu untuk menjangkau “tiga pribadi dalam satu oknum”. Tetapi kesulitan itu timbul karena manusia berusaha mrlihat Dia yang tidak kelihatan (Ibrani 11:27) tanpa mempelajari Firman Tuhan untuk mengerti pekerjaan dan Fungsi Allah. Dari setiap wahyu Allah yang tertulis menunjukkan bahwa ada suatu pribadi yang dinamai Bapa, suatu pribadi yang dinamai Anak, dan suatu pribadi yang dinamai Roh (Yoh 14:26) sedangkan dalam waktu yang sama ketiga pribadi itu mempunya satu arah yang sama yaitu kehendak Allah didalam penebusan. Bilamana mereka berkerja mereka bersatu dalam pekerjaan itu dengan fungsi mereka masing-masing dan pekerjaan itu adalah pekerjaan Allah yang Esa dalam penebusan manusia (Ul 6:4)[2]
Doktrin tentang Trinitas timbul karena berasal dari penyelidikan tentang ketiga pribadi ini: Bapa, Anak dan Roh kudus. Walaupun kata Allah Tri tunggal tidak terdapat didalam alkitab namun semua doktrin tentang Allah Tri Tunggal semata-mata terambil dari dari alkitab. [3]  Berikut ini dasar-dasar Alkitab mengenai Allah Tritunggal [4]:
  a.    Matius 3:16-17 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
  b.    Ibrani 9:14 “betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
  c.     Roma 8:11 “dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.”
 d.   Matius 28: 18-19 “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”
 e.    II Korintus 13:13 “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
     B.       Definisi dari Allah Tri tunggal
Dogma Trinitas kudus bukan hanya suatu bentuk doktrinal, tetapi pengalaman Kisten yang hidup yang secara terus menerus berkembang; dogma ini adalah fakta kehidupan Kristen. Karena kehidupan Kristen dalam Kristus menyatukan dengan Trinitas Kudus, memberi pengetahuan akan kasih Bapa dan karunia-karrunia Karunia Roh kudus. Tidak ada kehidupan Kristen yang sesungguhnya tanpa pengetahuan akan Trinitas.[5]
Tuhan Allah, yang sebagai sekutu umat-Nya, telah menyatakan atau memperkenalkan diri-Nya sebagai yang Esa; selanjutnya dengan Firman Tuhan dan karya-Nya, juga memperkenalkan dirinya sebagai Bapa, Anak dan .Roh Kudus (2 Kor,13:13) yang dalam ajaran Kristen disebut :Trituggal.[6]
Jadi sebenarnya definisi dari Tri tunggal tidak akan dapat dijelaskan dengan kata-kata manusia yang terbatas karena hanya dengan memperhatikan dan mempercayai data-data Alkitab tentang Tritunggal dan disertai dengan tuntunnan Rohkudus sajalah kita dapat memahami ketritunggalan Allah dengan benar. Tritunggal adalah sebuah istilah filsafat yang dipakai oleh manusia untuk menjelaskan penebusan Allah bagi manusia yang dikerjakan oleh Allah sendiri dalam tiga kepribadian. Karena tanpa kita menggali nama-nama Allah, maka kita tidak akan mengerti tentang keselamatan dengan baik. Berikut beberapa definisi yang lebih spesifik dari Trinitas:[7]
   a.      Definisi Tri Tunggal dari segi Oknum :
-            Dari segi oknum Allah Tri tunggal melaksanakan fungsinya masing-masing tetapi fungsi-fungsi tersebut sama sekali tidak bertentangan (Mat. 28:19; Yoh. 14:16-17; 2 Kor. 13:13)
-            Masing-masing memiliki kehendak tetapi tidak berlawanan dalam hal apapun
-            Tri tunggal merupakan suatu rahasia dan keajaiban bagaimana Allah yang Esa menyatakan diri-Nya didalam tiga oknum (Keluaran 20:3-7; Ulangan 6:4-5)
b.          Definisi Tri Tunggal  dari segi wujud-Nya
-Allah Tri tunggal tidak berarti bahwa Allah memiliki tiga wujud
-Seluruh wujud Allah ada didalam tiga Oknum Allah Tri tunggal
c.       Definisi Tri Tunggal  dari hubungan ketiga pribadi ini dengan kehendak Allah sendiri
-Roh kudus dan Kristus tunduk kepada Allah
-Allah mengutus Roh kudus kedalam nama Anak
-Sesungguhnya Anak juga mengutus Roh yang berasal dari Bapa
-Roh kudus juga tunduk kepada Kristus
-Allah Bapa diatas kita yang terus menyatakan kehendak-Nya kepada manusia, Roh kudus didalam diri kita, dan Yesus Kristus sebagai Anak menyertai kita. Jadi ketiga oknum ini adalah tiga pribadi didalam satu Allah.
C   .      Bukti dari ke Tri-tunggalan Allah
Beberapa bukti dari ketritunggalan Allah ialah sebagai berikut :
 I.   Berdasarkan perjanjian Lama :
I.     Kejadian 2:26-27. Dalam penciptaan manusia terdapat deliberasi yang unik dari perkataan Allah yaitu, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita”, yang mengungkapkan pluritas didalam Allah. Ini menandakan puncak dan tujuan tertinggi yang menjadi puncak dari semua aktivitas kreatif Allah.[8]
II.     Yesaya 6:3. Dimana nabi Yesaya dalam pengelihatannya akan Yahweh yang ditinggikan, mendengar trisagion “Kudus, kudus, kudus” dari mulut seraphim. Secara sepintas lalu, ini merupakan pujian rangkap tiga kepada Allah dan jika kita renungkan lebih lanjut, dalam terang pernyataan perjanjian baru yang lebih penuh, trisagion ini mengandung gamba Allah yang memiliki tiga Pribadi.[9]
III.     Kejadian 1:26. Nama Allah ditulis dalam bentuk jamak yaitu Elohim dengan kata kerja yang tunggal yaitu Bara/menciptakan. Artinya terdapat unsur Tritunggal ketika dalam penciptaan yang Allah kerjakan.[10]
IV.     Bilangan 6:24-27. Nama Tuhan disebutkan tiga kali dengan fungsi yang berbeda dan ayat ini digunakan dalam doa nikmat.[11]
II    . Berdasarkan Perjanjian Baru :[12]
I.           Dalam Matius 28:19: Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus muncul dalam rumusan baptisan.
II.           Dalam Efesus 4:4-6: Paulus berbicara mengenai satu roh, satu Tuhan, satu Allah dan Bapa, bentuk ini juga terdapat dalam I Korintus 2:3-6. Masing-masing Oknum tersebut diperkenalkan dengan kata sifat “Satu”.
III.           Dalam Galatia 4:4-6: Allah telah menyuruh anak-Nya kedalam hati kita , Markus 1:9-11, dalam pembaptisan Yesus, Bapa dan Roh juga terlihat. Dalam II Tes. 2:13-14; Titus 3:4-6; Yudas 20:21.
IV.           Perikop keempat menunjukkan hubungan ketiga Oknum itu yang berbeda (Yoh. 14:26; 15:26;25:15;14:6).
III.     Bukti Allah Tritunggal secara ilmu mantik:[13]
1.        Ulangan 6:4 menjelaskan bahwa Allah itu satu dan esa adanya.
2.        Injil Yohanes 17:3 Menjelaskan bahwa Allah Bapa adalah oknum; Injil Yohanes 17:3 juga menjelaskan bahwa Allah Bapa adalah ilahi; Maka, berdasarkan Firman Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah Bapa adalah oknum ilahi.
3.        Injil Matius 17:5 Menjelaskan bahwa Allah Anak adalah oknum; Injil Yohanes 5:17-18;17:5; Filipi 2: 5-6  juga menjelaskan bahwa Allah Anak adalah ilahi; Maka, berdasarkan Firman Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah Anak adalah oknum ilahi.
4.        Injil Yohanes 14:16; 17:26; Efesus 4:30 Menjelaskan bahwa Allah Roh adalah oknum; Injil Matius 12: 31-32  juga menjelaskan bahwa Allah Roh adalah ilahi; Maka, berdasarkan Firman Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah Roh adalah oknum ilahi.
       Berdasarkan ayat-ayat tersebut maka jelaslah bahwa Allah adalah satu dengan tiga oknum  yang sama-sama berkerja dalam satu Allah (1 Petrus 1:2).
D.      Peranan Allah Tri tunggal dalam kehidupan orang percaya
     Dalam ketritunggalan Allah, tentunya Allah telah menetapkan fungsi bagi setiap oknum yang ada didalam Tritunggal untuk berperan bagi orang percaya.
     I.              Peranan Allah Bapa:
a.       Penyembahan ditujukan kepada Allah Bapa (Yoh 4:23)
b.      Doa ditujukan kepada Bapa (Matus 6:9; Yoh 15:16)
c.       Bapa yang mengampuni (Mat 6:12,15)
d.      Bapa yang membalas / mengajar (Matius. 6:4)
e.       Bapa yang mempunyai kehendak atas setiap orang percaya  (Yoh. 7:17)
f.       Kehendak Bapa yang senantiasa Yesus turuti (Yoh. 5:30)
g.      Bapa yang berhak ntuk memuliakan diri-Nya sendiri (Yoh. 12:28)
h.      Bapa yang menarik orang-orang kepada Kristus (Yoh. 6:44)
i.        Allah Bapa yang adalah Tuhan kita, Yesus Kristus (Rom 15:6; Ef. 1:3).
j.        Kepada Bapalah kerajaan-kerajaan didunia ini akan diberikan akhirnya (1 Kor 15:24)
k.      Allah Bapa membenarkan (Rom. 8 : 33; 3:23-26)
l.        Bapa meluluskan permintaan doa anak-Nya melalui kehendak-Nya (1 Yoh. 5:14)
m.    Bapa yang menyuruh Roh Kudus kepada orang percaya (Yoh. 15:26)
n.      Sang Bapa telah mengutus Sang Anak (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:14)
o.      Sang Bapa menentukkan hukum-hukum (Yoh. 15:10; 1 Kor. 7:19)
  II.              Peranan Allah Anak / Yesus Kristus:
a.    Menyelamatkan manusia dan menjadi jalan pendamai bagi Allah dan manusia[14] :
       Semua Karya yang Kristus sang anak lakukan adalah “demi kita dan demi keselamatan kita,” Ia lakukan menurut kedua natur. Sebagai Allah, Ia memiliki kekuatan untuk menderita dan menjadi pendamaian bagi kita. Sebagai manusia, Ia menjalalani satu kehidupan yang taat dan tidak berdosa, dan didalam natur manusia kita, Ia mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa sebagai persembaha yang murni dan cukup untuk menebus dosa manusia. Ketaatan-Nya, penggenapan-Nya yang sempurna terhadap hukum Allah sebagai wakil kita, dan penanggungan-Nya atas hukuman bagi hukum yang dilanggar sebagai ganti kita, menjamin pembebasan kita dari murka Allah dan masuknya kita kedalam kehidupan kekal oleh anugerah Allah, yang diterima dengan iman.[15]
b.      Sang Anak adalah jalan satu-satunya kepada Sang Bapa  (Yoh. 14:6)
c.      Sang Anak adalah Anak domba Allah yang menghapus dosa seisi dunia (Yoh. 1:29)
d.     Sang Anak adalah pribadi Trinitas satu-satu-Nya yang penah mati sebagai manusia dan bangkit kembali untuk mengalahkan kuasa maut. (1Kor. 14:4)
e.      Tanpa Sang Anak tidak aka nada injil (1 Kor. 15:3-8)
f.       Dikatakan tentang Kristus, bahwa Ia akan kembali lagi untuk menjemput saleh-saleh-Nya (Yoh. 14:1-3; KIS. 1:11)
g.      Kristuslah yang akan memerintah selama-lama-Nya (Why. 11:15)
 III.              Peranan Allah Roh kudus
Inti dari pekerjaan Roh kudus ialah menghibur, memimpin dan membimbing orang percaya dalam pertumbuhakan kehidupan rohaninya Berikut ini adalah peranan Roh kudus bagi orang percaya.[16]
a.    Roh Kudus itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah (Rm 8:16)
b.    Roh Kudus menguatkan dengan kuat kuasa-Nya di dalam batin orang yang percaya (Ef 3:16)
c.     Roh Kudus membawa orang percaya kepada seluruh kebenaran (Yoh 16:13)
d.   Roh Kudus mengadakan buah-buah rohani di dalam diri orang-orang percaya supaya mereka mencerminkan budi pekerti Kristus (Gal 5:22-23)
e.    Roh Kudus mengingatkan perkataan-perkataan Yesus  Kristus kepada orang percaya (Yoh 14:26)
f.     Roh Kudus menolong orang percaya supaya mereka dengan penuh kuasa dapat meneruskan lagi kepada orang-orang lain kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus kepadanya (Kis 1:8, 1 Kor 2:1-15, 1 Tes 1:5)
g.    Roh Kudus memimpin serta memberi kuasa kepada orang percaya dalam doa (Yud 1:20, Ef 6:18)
h.    Roh Kudus menolong orang percaya menyembah Allah (Flp 3:3)
i.      Roh Kudus memanggil orang-orang serta mengutus mereka untuk melakukan pekerjaan yang ditentukan-Nya (Kis 13:2,4)
j.      Roh Kudus memimpin orang percaya sehari-hari dalam tiap-tiap hal, ke mana kita harus pergi dan apa yang harus kita lakukan (Kis 8:27-29; 16:6-7).
Masih banyak lagi pekerjaan dan peranan Allah Tritunggal yang belum terdaftar dalam makalah ini.
E.       Tindakan Allah Tritunggal dalam kesatuan-Nya :
A.     Dalam penciptaan :
-   Allah Bapa berfirman - Kejadian 1:3
- Allah Anak turut menciptakan segala sesuatu -Yohanes 1:3
-Allah Roh melayang-layang diatas permukaan air - Kejadian 1:2; Ayub 26:12-13
B. Dalam penjelmaan :
       1. Allah Bapa memberikan Anak-Nya - Yohanes 3:16
       2. Allah Anak dilahirkan kedalam dunia -Lukas 2:11
       3. Allah Roh turun atas Maria dan memberikan anak kepadanya -Lukas 1 : 35
C. Dalam penebusan :
       1. Allah Bapa meneriman pengorbanan Kristus -Ibrani 9:14
       2. Allah Anak memberikan diri-Nya sebagai pengganti kita -Ibrani 9:14
       3. Oleh Allah Roh yang kekal Kristus mempersembahkan diri-Nya -Ibrani 9:14
D. Dalam persekutuan :
       1. Allah Bapa menerima kita dalam persekutuan dengan Dia -Efesus 2:18
       2. Allah Anak memberikan perdamaian sebagai dasar persekutuan -2 Korintus 5:19
       3. Allah Roh mengadakan persekutuan itu diantara kita dan Allah -Efesus 2:18
E. Dalam Doa :
       1. Allah Bapa menerima permintaan-permintaan -Yohanes 16:23
       2. Allah Anak menjadi pengantara dan didalam nama-Nya kita berdoa -Yohanes 16:23
       3. Allah Roh memimpin kita didalam permintaan-permintaan kita - Roma 8:26
F. Dalam kemuliaan :
       1. Allah Bapa akan menerima kerajaan kekal - 1 Korintus 15:24
       2. Allah Anak akan mengubah tubuh kita menjadi seperti tubuh-Nya -Filipi 3:21
       3. Allah Roh memberikan pengajakkan - Wahyu 22:17
F.       Tujuan Allah bagi manusia melalui ke Tri-tunggalan-Nya.
Inti tujuan dari ke Tri-Tunggalan Allah ialah untuk menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa-dosanya karena tanpa Trinitas manusia tidak dapat mengerti tentang keselamatan. Tujuan dari ketritunggalan Allah akan dijelaskan secara ringkas dalam uraian berikut ini :
          i.          Untuk menyatakan rencana kekal Allah
        ii.          untuk menyatakan jalan masuk kepada Allah
      iii.          Untuk memperbaiki hubungan Allah dengan manusia
      iv.          Untuk menebus  manusia
        v.          Untuk mendatangkan dan membiarkan Roh kudus mendiami hati orang percaya
      vi.          Untuk membaharui orang percaya
    vii.          Untuk menguduskan orang percaya, dan
  viii.          Untuk menjamin kebangkitan tubuh manusiawi kita.










BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
     Dari penguraian mengenai kemahakuasaan Allah dalam eksistensinya sebagai Allah Tritnggal yang tertulis dalam makalah ini, saya menyimpulkan bahwa Trinitas adalah inti kepercayaan orang Kristen. Tanpa adanya Trinitas, manusia tidak akan mengenal keselamatan dengan baik karena Allah itu Roh oleh sebab itu Ia harus menjelma menjadi manusia agar manusia dapat Dia sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Adanya Tritunggal karena kepentingan Allah dengan manusia dan kepentingan manusia dengan Allah. Allah berkepentingan untuk mencari manusia agar diselamatkan, sedangkan manusia memiliki kepentingan dengan Allah karena manusia membutuhkan keselamatan dari Allah. Manusia yang terbatas tidak akan mungkin mengerti tentang kemahakuasaan Allah didalam eksistensinya sebagai Allah Tritunggal dengan sepenuh-penuhnya oleh sebab itu doktrin Trinitas harus diterima dengan iman. Kita hanya akan memiliki pengertian yang benar mengenai Trinitas apabila kita telah mengalami perjumpaan dengan Kristus secara pribadi karena logika manusia tidak akan mampu untuk mendefinisikan Allah yang maha kuasa jadi, kesimpulan akhir yang dapat kita katakan mengenai Trinitas ialah bahwa Trinitas itu ada bukan untuk diperdebatkan melainkan untuk dipercayai.
Demikianlah yang dapat saya jelaskan mengenai kemahakuasaan Allah yang esa didalam eksistensinya sebagai Allah Tritunggal, berdasarkan ayat alkitab dan beberapa buku refenrensi lainnya semoga bermanfaat Tuhan Yesus memberkati.





KEPUSTAKAAN

     I.              Pdt. Engki Apui, Diktat Teologi Sistematik I “Teologi tentang Allah”
  II.              Pdt. Engki Apui, Diktat Teologi Sistematik III “ Pneomateologi”
III.              Pdt. Eli Wilson Ipaq, Diktat Teologi Perjanjian Baru
 IV.            Brill Wesley J, Dasar Yang Teguh, (Bandung: Kalam Hidup, 2015)
  V.              Robert Letham, Allah Trinitas , (Surabaya: Momentum, 2011)
VI.              Dr. H. Hadi wijono, Iman Kristen (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,1995)
VII.              Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1995)
VIII.              John R. W. Stott, Kedaulatan dan Karya Kristus (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998)